WISATA

Sepertiga Bisnis Pariwisata Thailand Terancam Tutup Permanen

Gervin Nathaniel Purba
Senin 20 Juli 2020 / 11:08

Jakarta: Sekitar sepertiga dari operator bisnis pariwisata di Thailand akan kehabisan likuiditas untuk menjaga bisnis mereka pada paruh kedua 2020. Presiden Dewan Pariwisata Thailand Chairat Trirattanajarasporn telah memperingatkan akan hal ini.

Dampak dari wabah virus covid-19 akan terasa serius pada kuartal tahun ini setelah banyak operator memangkas biaya dengan mengurangi karyawan. Di satu sisi, jutaan pekerjaan juga hilang akibat belum adanya turis asing yang masuk ke negeri Gajah Putih.

"Dewan memperkirakan dalam tiga bulan ke depan hingga 30 persen dari bisnis terkait pariwisata di Thailand berisiko ditutup secara permanen," kata Chairat, dikutip dari Asia One.

Chairat menambahkan beberapa operator mulai menjual perusahaan mereka. Seperti hotel, resor, restoran, dan toko suvenir kepada investor yang ingin mengubahnya menjadi bisnis lain.

"Namun, karena bisnis real estat juga dipengaruhi oleh krisis ekonomi, harapan menjual properti mereka masih suram bagi para pemilik ini," katanya.

embed

(Beberapa hotel, resor, restoran, dan toko suvenir mulai dijual kepada investor yang ingin mengubahnya menjadi bisnis lain. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)

Menghadapi tantangan tersebut, dewan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Jenderal Prayut Chan-o-cha. Pertemuan itu mengusulkan lima langkah untuk membantu operator bisnis pariwisata.

Langkah-langkah yang dimaksud ialah, memberikan pinjaman lunak kepada pengusaha pariwisata; mempertimbangkan untuk menaikkan jadwal untuk membuka negara bagi wisatawan asing di bawah praktik yang mirip dengan skema gelembung perjalanan (travel bubble); menawarkan diskon tagihan listrik, salah satu biaya utama operator hotel.

Serta, memiliki kantor jaminan sosial memperpanjang pembayaran kompensasi untuk staf yang menganggur sementara dari Juni hingga Desember; dan mengurangi kontribusi majikan untuk Dana Jaminan Sosial dari empat persen menjadi satu persen.

Dari segi pendapatan, Dewan Pariwisata Thailand telah memperkirakan pendapatan dari turis asing pada 2020 akan turun secara signifikan dari THB2,2 triliun tahun lalu menjadi hanya sekitar THB600 miliar atau sekitar Rp276 triliun. 


(yyy)