Jakarta: Bangunan hotel umumnya berbentuk gedung bertingkat. Namun, bangunan hotel Aka Patagonia dibuat seperti rumah pondok berbalut kayu yang dibuat dari pabrik. Uniknya, hotel ini dibangun di dekat sebuah lapangan tempat domba merumput.
Studio arsitektur Chili Larrou menjadi pemeran perancang hotel Aka Patagonia. Hotel tersebut berlokasi di Puerto Natales, sebuah kota pelabuhan Chili, di Patagonia selatan, Argentina.
Elemen-elemen yang membentuk enam kabin tamu dan area sosial komunal dibuat di galangan kapal sebelum diangkut dan dikumpulkan di plot. Setiap modul kemudian dibangun di atas pondasi tiang pancang agar berdampak kecil terhadap lingkungan.
(Hotel tersebut berlokasi di Puerto Natales, sebuah kota pelabuhan Chili, di Patagonia selatan, Argentina. Foto: Dok. Dezeen.com)
Kabin tamu memiliki atap mono-pitched dan ruang makan komunal memiliki atap terbalik. Membentuk garis atap yang tidak teratur ketika dilihat bersama-sama. Volume terpisah kemudian dihubungkan oleh jalan setapak yang ditinggikan.
Kayu pucat dari pohon lenga asli (nothofagus pumilio) menutupi dinding dan atap, lalu membentuk jalur penghiasan. Larrou memilih kayu karena dilengkapi dengan baik untuk menahan kondisi cuaca di daerah itu.
"Kayu dari pohon lenga menyelimuti proyek, atap, dan melindungi struktur dari kondisi cuaca ekstrem. Lenga telah berevolusi untuk tumbuh di tempat dengan tanah yang buruk, iklim dingin, dan angin kencang, di mana tidak ada spesies lain yang biasanya dapat beradaptasi," kata pernyataan Studio arsitektur Chili Larrou, dikutip dari Dezeen.
(Detail di kamar hotel meliputi lampu dinding metalik yang gelap, seprai putih, dan tekstil dekoratif. Foto: Dok. Dezeen.com)
Larrou membiarkan kayu itu tidak dirawat, sehingga cuaca akan turun seiring waktu. Menurutnya, penuaan material merupakan aspek kunci dari proyek. Mencapai perpaduan antara lingkungan buatan dan lanskap.
"Seiring waktu, arsitektur berusaha beradaptasi dengan lingkungannya tanpa persaingan atau pretensi dengan menjadi bagian darinya," kata Larrou.
Sementara bagian depan kabin tidak memiliki bukaan. Rears memiliki jendela besar dengan pintu kaca yang terbuka ke geladak pribadi. Dari sini, para tamu dapat menikmati pemandangan sekitarnya. Termasuk ladang luas dan kanal Golfo Almirante Montt Chile.
"Aka Patagonia adalah penghargaan untuk lanskap. Ruang ini dirancang agar para tamu dapat mengalami aliran alam yang berkelanjutan, baik di dalam maupun di luar," kata Larrou.
(Perabotan kayu juga menghiasi area umum termasuk meja makan panjang dan tempat duduk di lounge. Foto: Dok. Dezeen.com)
"Akar proyek ini terletak pada konsep: perjumpaan dan kontras. Sebuah arsitektur yang muncul dari bumi dan menjadi bagian dari alam, memecah bentuk-bentuk yang naik seperti gunung, gunung berapi dan gletser di cakrawala Puerto Natales," tambahnya.
Kayu lenga juga melapisi dinding interior dan langit-langit kabin tamu. Masing-masing memiliki kamar tidur dan kamar mandi. Kayu gelap membingkai jendela besar dan memberikan aksen dalam bentuk meja samping tempat tidur dan penyimpanan.
Detail di kamar hotel meliputi lampu dinding metalik yang gelap, seprai putih, dan tekstil dekoratif. Perabotan kayu juga menghiasi area umum termasuk meja makan panjang dan tempat duduk di lounge.
(yyy)