Jakarta: Pemerintah Thailand akan membuka kembali sektor pariwisata di bawah pengaturan travel bubble. Rencananya, wisatawan asing akan diizinkan kembali mengunjungi Thailand pada Agustus.
Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakitprakarn mengatakan penerapan travel bubble akan mencakup negara-negara berisiko rendah penularan covid-19 yang sudah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Travel bubble merupakan ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus korona (covid-19) sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Negara-negara yang memiliki risiko rendah penularan covid-19 akan diusulkan ke Pusat Administrasi Situasi Covid-19 (CCSA) dalam dua minggu ke depan.
"Sementara itu, para wisatawan akan diizinkan untuk melakukan perjalanan dengan rute Thailand tertentu, atau rencana perjalanan yang dipesan melalui agen-agen kecil," ujar Philphat, dikutip Asia One.
(Phiphat mengatakan para wisatawan akan diizinkan untuk melakukan perjalanan dengan rute Thailand tertentu melalui agen-agen kecil. Foto: Ilustrasi. Dok. Pexels.com)
Skema travel bubble akan terbuka dalam tiga fase. Pada fase pertama, daerah yang terbuka untuk wisatawan dibatasi, kecuali Chiang Mai, Koh Samui, Krabi, Phuket, dan Pattaya. Selain itu, Chiang Rai dan Hat Yai juga akan dibuka jika memungkinkan.
"Batas-batas ini akan berkurang pada fase kedua jika dianggap aman untuk melakukannya," kata Philphat.
Fase ketiga akan melihat pencabutan semua pembatasan pada kedatangan wisatawan dan daerah yang bisa wisatawan kunjungi.
Semua daerah yang dibuka untuk wisatawan tersebut dipastikan memiliki kapasitas kesehatan masyarakat yang cukup.
"Jika situasi pariwisata dan penahanan virus berjalan dengan lancar, kami berharap dapat melihat sekitar 6,7 juta pengunjung asing antara Agustus dan Desember," pungkasnya.
(yyy)