Jakarta: Banyak orang tua ingin anaknya belajar dengan motivasi sendiri. Alasannya, agar anak merasa bahagia dan lebih bertanggung jawab dengan kewajibannya.
Namun, tentunya meningkatkan motivasi si buah hati tidaklah mudah. Sedangkan, orang tua memiliki peran penting dalam membangun motivasi tersebut.
Menurut Psikolog Klinis Anak Remaja dan Keluarga, Roslina Verauli untuk membangun hal tersebut ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni membuat tujuan.
Tujuan adalah hal penting dalam belajar. Tunjukkan atau inspirasi anak bahwa dengan belajar anak bisa mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Jangan sampai anak belajar karena perasaan takut dengan guru, orang tua atau takut tidak naik kelas. Berikanlah anak tujuan yang positif.
“Goals dibuat untuk membuat dia tahu kebutuhannya apa. Saat dia punya tujuan muncul motivasi atau daya dorong,” ungkapnya dalam Webinar bertajuk Mengelola Pembelajaran Adaptif, Fleksibel, dan Akomodatif.
Dengan adanya tujuan anak jadi mau berupaya. Ketika dalam prosesnya ada hambatan atau kesulitan, ia jadi tak mudah menyerah. Ia bahkan mau menginisiasi sendiri untuk belajar dan pada akhirnya anak akan mengalami peningkatan performa.
(Sesekali beri tugas yang tak terlalu sulit sehingga anak punya pengalaman untuk berhasil. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Mengenal Komponen Motivasi
1. Autonomy
Jangan berpikir bahwa belajar yang baik adalah belajar yang diarahkan sepenuhnya oleh orang dewasa. Berikan mereka kebebasan sehingga ia merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah untuk dirinya.
“Tiap anak belajarnya dengan cara berbeda. Bantu anak untuk punya otonom. Ini yang memotivasi anak secara interimsik. Hal ini muncul ketika dia sadar dia punya kebebasan untuk memutuskan dengan cara apa dia mengerjakan,” ujarnya.
2. Mastery
Berikan juga tugas-tugas yang mampu ia kerjakan. Hal ini dapat membangun rasa percaya diri.
“Sesekali beri tugas yang tak terlalu sulit sehingga anak punya pengalaman untuk berhasil. Pengalaman akan keberhasilan menumbuhkan perasaan bahwa dia kompeten. Bahwa dia mampu mengusai konten yang diberikan. Makanya anak suka main games karena derajatnya dari paling rendah ke yang paling tinggi. Setelah menguasai dia mau ke tahap berikutnya akhirnya jadi addict,” jelas Vera.
3. Relatedness
Terakhir, carilah pembelajaran yang menarik untuknya. Anak akan lebih semangat belajar ketika apa yang ia ketahui bisa berelasi dengan mereka.
(yyy)